DEFINISI WAN
WAN Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup
 area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering
 menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel 
bawah laut ataupun satelit
Kelebihan :
- Bisa diakses dengan jangkauan area grografis yang luas sehingga 
berbisnis dengan jarak jauh dapat terhubung dengan jaringan ini
- Dapat berbagi (share) software dan resources dengan koneksi workstations.
- Pesan dapat dikirim dengan sangat cepat kepada orang lain pada 
jaringan ini (bisa berupa gambar, suara, atau data yang disertakan 
dengan suatu lampiran).
- Hal-hal yang mahal (seperti printer atau saluran telepon ke 
internet) dapat dibagi oleh semua komputer pada jaringan ini tanpa harus
 membeli perangkat yang berbeda untuk setiap komputernya.
- Semua orang yang ada di jaringan ini dapat menggunakan data yang sama
- Berbagi informasi/file (share) melalui area yang lebih besar
Kekurangan :
- Biaya operasional mahal dan umumnya lambat
- Memerlukan Firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan dapat mengganggu jaringan ini
- Menyiapkan jaringan bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan rumit. Semakin besar jaringan semakin mahal harganya.
- Perlindungan terhadap hacker dan virus
Hierarki WAN
Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat 
diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. 
Dengan kata lain, core layer menswitch paket data dengan secepat 
mungkin. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk 
proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam 
kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address
 transation. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang 
saling terkoneksi.
Tugas core layer :
-  melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
-  melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi dari layer ini adalah :
- mengatur traffic [ traffic switching ] ,
- mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device yang digunakan pada layer ini adalah:
- Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
- Router
- Multiplexer
- PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet.
Distribution Layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan 
membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang 
lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan
 filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini 
mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, 
route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
- Routing (dalam satu autonomous system)
- Filtering (dalam satu autonomous system)
- Service handling
- Mengendalikan konektivitas /policy
- QOS
Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
Perangkat distribution layer :
- Cisco Catalyst 6509
- Nexus 7000
- ASA 5500
- Switch layer 3
- Firewall
- Router LAN
- Bridge
- Brouter
- VPN Access Router
- Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
Access Layer
Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry
 control. Para pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access 
layer berlaku layaknya “pintu masuk” menuju sebuah jaringan. Access 
layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah 
pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi 
akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, 
seperti frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini juga 
mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya 
Internetwork.Fungsi layer ini melakukan share bandwith,switched bandwith
 , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation [NAT/subneting]. Device 
yang digunakan adalah
- Cisco 1900 series integrated services router
- Cisco 2900 series integrated services router
- Cisco 3900 series integrated services router
- Cisco 800 series routers
Perangkat pembentuk WAN 
DCE (Data Circuit Equipment) = Perangkat yang meletakka data ke local
 loop ,dantugasnya mengkonversi sinyal, <lebih dekat ke CO>
DTE (Data Terminal Equipment)= Perangkat pelanggan yang melewatkan data keDCE <lebih dekat ke pengguna>
CPE ( Customer Premise Equipment)= Peralatan networking yang dipasang
 padapelanggan dan dikoneksikan ke peraltan networking jasa 
telekomunikasi
CO (Central Offcie) = Pusat pensaklaran dimana hubungan diantara beberapasaluran pelanggan dibuat
Local loops = jaluir antara CO dengan Demarc
Demarc = Pemisah antara CO dan CPE
http://www.scribd.com/doc/106211845/Hirarki-WAN
http://icehealer.wordpress.com/2012/11/28/tutorial-membuat-hirarki-wan/
AS
utonomous System (
 AS ) 
adalah sekelompok jaringan IP yang dioperasikan oleh satu atau lebih 
operator jaringan (s) yang memiliki kebijakan routing yang didefinisikan
 dengan eksternal yang jelas. Eksterior routing protokol yang digunakan 
untuk bertukar informasi routing antara AS.
ARIN) mendefinisikan Autonomsous Nomor Sistem sebagai:
“Autonomous System Numbers (ASN) adalah nomor unik secara global yang
 digunakan untuk mengidentifikasi sistem otonom (ASes) dan yang 
memungkinkan sebuah AS untuk bertukar informasi routing eksterior antara
 ASes tetangga. Sebuah AS adalah grup terhubung jaringan IP yang 
mematuhi satu dan jelas kebijakan routing. “
Autonomous System Number atau yang disingkat
ASN adalah
 nomor two-byte unik yang diasosiasikan dengan AS. ASN digunakan sebagai
 pengidentifikasi yang memungkinkan AS untuk saling menukar informasi 
routing dinamik dengan AS yang lain
Autonomous System Numbers (ASN) adalah nomor unik secara global yang 
digunakan untuk mengidentifikasi sistem otonom (ASes) dan yang 
memungkinkan sebuah AS untuk bertukar informasi routing eksterior antara
 ASes tetangga. ASN adalah grup terhubung jaringan IP yang mematuhi satu
 dan kebijakan routing yang didefinisikan dengan jelas.
http://www.inetdaemon.com/tutorials/internet/ip/routing/bgp/operation/autonomous_system.shtml
VLAN
Dalam jaringan komputer, satu lapisan 2 jaringan dapat dipartisi 
untuk membuat beberapa broadcast domain yang berbeda, yang saling 
terisolasi sehingga paket hanya bisa lewat di antara mereka melalui satu
 atau lebih router, domain seperti itu disebut sebagai Virtual Local 
Area Network, LAN virtual atau VLAN.
Hal ini biasanya dicapai pada switch atau router perangkat. Perangkat
 sederhana hanya mendukung partisi pada tingkat port (jika sama sekali),
 jadi berbagi VLAN di perangkat membutuhkan berjalan didedikasikan kabel
 untuk setiap VLAN. Perangkat yang lebih canggih dapat menandai paket 
melalui tagging, sehingga interkoneksi tunggal (trunk) dapat digunakan 
untuk mengangkut data untuk berbagai VLAN.
Pengelompokan host dengan seperangkat persyaratan terlepas dari 
lokasi fisik mereka dengan VLAN dapat sangat menyederhanakan desain 
jaringan. Sebuah VLAN memiliki atribut yang sama sebagai jaringan area 
lokal fisik (LAN), namun memungkinkan untuk stasiun akhir yang harus 
dikelompokkan bersama-sama lebih mudah bahkan jika mereka tidak di 
switch jaringan yang sama. Keanggotaan VLAN dapat dikonfigurasi melalui 
perangkat lunak, bukan perangkat fisik relokasi atau koneksi. Sebagian 
besar jaringan tingkat perusahaan saat ini menggunakan konsep virtual 
LAN. Tanpa VLAN, switch menganggap semua interface pada Switch tersebut 
berada dalam domain broadcast yang sama.
Untuk fisik meniru fungsi VLAN akan memerlukan terpisah, koleksi 
paralel kabel jaringan dan peralatan terpisah dari jaringan utama. 
Namun, tidak seperti jaringan fisik terpisah, VLAN berbagi bandwidth, 
sehingga batang VLAN mungkin memerlukan link agregat dan / atau kualitas
 pelayanan priorization.

Keuntungan Menggunakan VLAN :
- Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat 
tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secarfa logika. Lalu lintas 
data dibatasi segmennya.
- Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.
- Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam 
beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan 
mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
- Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam 
VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam 
pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan 
broadcast domain.
- Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen 
jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan 
berbagi dalam segmen yang sama.
- Simpler project or application management – VLAN 
menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk 
mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.
Terminologi VLAN
- 1.      VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa 
data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data 
suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN 
pengguna, User VLAN.
- 2.      VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN 
Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama
 dan tidak dapat dihapus.
- 3.      Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 
802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (
tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (
untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan
untagged traffic pada Native VLAN.
- 4.      VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen 
switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak 
mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP
 address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat 
dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau  SNMP.
- 5.      VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.
CARA KERJA VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk 
mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port, MAC address, dsb. 
Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu 
VLAN (tagging)
 disimpan pada suatu database, jika penandaannya berdasarkan port yang 
digunakan maka database harus mengindikasi port-port yang digunakan 
VLAN.
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan , MAC address, tipe protokol.
1. Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di 
gunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 
port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN
 2, lihat tabel:
Tabel port dan VLAN
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila 
harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan 
ulang.
2. Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap 
workstation /komputer yang dimiliki oleh user. Switch 
 mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual
 LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network
 Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user 
berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari
 VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di 
konfigurasikan secara  manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan
 workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.
Tabel MAC address dan VLAN
MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556
VLAN                 1                          2                 2                              1
3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel
Tabel Protokol dan VLAN
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
4. Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN
Tabel IP Subnet dan VLAN
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi 
router.IP
 address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungannya 
seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan 
apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang 
lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di 
banding menggunakan MAC addresses.
5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi 
yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan
 pada suatu jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) 
hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada 
VLAN 2.
VLAN ID
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN 
yang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua 
range VLAN ID adalah:
Normal Range VLAN (1 – 1005)
-          digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.
-          Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
-          ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
-          Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu 
vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.
-          VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn 
VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range 
VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.
Extended Range VLANs (1006 – 4094)
-          memampukan para seervice provider untuk memperluas 
infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk 
perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal.
-          Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
-          Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
-          VTP tidak bekerja di sini.
Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.
VTP (VLAN TRUNKING PROTOCOL)
VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah protokol proprietary Cisco yang 
menyebar definisi Virtual Local Area Network (VLAN) pada jaringan area 
lokal secara keseluruhan. Untuk melakukan ini, VTP membawa informasi 
VLAN untuk semua switch dalam domain VTP. Iklan VTP dapat dikirim 
melalui ISL, 802.1Q, IEEE 802,10 dan JALUR batang. VTP tersedia di 
sebagian besar produk Cisco Catalyst Keluarga.
Manfaat VTP :
- Konsistensi konfigurasi VLAN di seluruh jaringan
- Skema pemetaan yang memungkinkan VLAN yang akan berbatang atas media campuran
- Pelacakan yang akurat dan pemantauan VLAN
- Pelaporan Dynamic VLAN ditambahkan di seluruh jaringan
- Konfigurasi Plug-and-play saat menambahkan VLAN baru
Mode pada VTP :
- Mode Server
Mampu melakukan perubahan VLAN. Setiap perubahan akan disinkronisasi ke VTP client,
- Mode Client
Hanya mampu menerima update VLAN dari VTP server
- Mode Transparent
Hanya meneruskan informasi sinkronisasi VLAN tanpa terpengaruh dengan
 informasi tersebut. Untuk melakukan perubahan VLAN secara local update.
PERBANDINGAN:
Server (default mode) :
- Membuat, memodifikasi dan menghapus VLANs
- Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
- Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM
- Mengirim dan meneruskan advertisements
Client
- Tidak dapat membuat, merubah atau menghapus VLAN
- Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
- Tidak dapat menyimpan dalam NVRAM
- Meneruskan advertisements
Transparent
- Membuat, memodifikasi dan menghapus lokal VLAN
- Tidak dapat mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
- Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM
- Meneruskan advertisements

Untuk melakukan pertukaran informasi dan sinkronisasi pada VTP hanya 
terjadi pada satu domain yang sama. Pertukaran informasi menggunakan 
VTP advertisements . VTP memiliki VTP pruning yang digunakan untuk melakukan efisiensi bandwidth dengan cara mencegah flooding pada trunking.
 
STP(Spanning Tree Protocol)
protokol jaringan yang menjamin 
topologi jaringan bebas-perulangan untuk 
penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah 
pengulangan penghubung dan
radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon rentang juga memungkinkan 
desain jaringan untuk
 memasukkan cadang tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan 
otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang 
tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan 
mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai 
IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan 
pohon rentang dalam
jaringan bertautan dari lapisan 2 layer 
penghubung (biasanya 
switch ethernet),
 dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang,
 meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.
Kelebihan STP :
- Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switch
- Menyediakan Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang failed/gagal
- Mencegah looping
TEKNOLOGI WAN
LeasedLine
Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN 
menggunakan suatu koneksi langsung yang bersifat permanen antara piranti
 yang berkomunikasi dan memberikan suatu koneksi konstan dengan kualitas
 layanan koneksi (QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih mahal 
dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.
PSTN
PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan 
teknologi tertua dan diapakai secara luas diseluruh dunia dalam 
komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN dalam jaringan 
circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased line 
(always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital 
(komputer) diubah menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data 
tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.
X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN 
paket switching melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada
 layer Data Link dan Physical layer pada referensi model OSI. Awalnya 
X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switched, 
walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital. Protocol 
X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan 
dipelihara dalam Public DataNetwork(PDN).
Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membentuk koneksi WAN.
2) X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
3) X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
4) Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line analog yang rendah.
Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang 
termasuk juga jaringan frame relay dan juga koneksi frame relay. Frame 
relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam paket switching – 
suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik
 untuk jaringan ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated 
services digital network) mendefinisikan standards pada penggunaan line 
telephone untuk kedua transmisi analog maupun digital.
ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan 
koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari 
kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara
 simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua 
jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
1) Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda
 diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell 
dengan panjang bervariable
2) Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
3) Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
4) Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
5) Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
PPP
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah 
protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada 
wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada 
lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol 
Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung 
pengalamatan IP statis kepada para 
kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan 
koreksi kesalahan,
 dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari 
pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak 
protokol-protokol jaringan secara simultan.
Cara Kerja Dang Fungsi Potin to Point Protocol – PPP
-          Point to Point Protocol (PPP) mengikuti system notifikasi 
alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up client dan IP address
-          PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password 
Authentication Protokol yang menggunakan password untuk mengotentikasi 
atau 
Challenge Handshake Authentucation Procotol yang menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi.
-          PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh 
protocol termasuk yang disebut denga fasilitas link level echo yang 
memeriksa jika link beroperasi dengan benar.
Fungsi PPP yang utama adalah memerikas apakah kondisi line atau 
saluran telepon yang sedang beroperasi dengan baik. PPP juga memerikas 
password dan setelah memulai semua pemerikasaan awal kemudian menetapkan
 koneksi denga ISP dan melakukan permintaan alamat IP.
Alamat IP ini digunakan oleh PPP di jaringan internet untuk 
berkomunikasi dengan semua protocol jaringan lainnya menggunakan alamat 
IP yang sama ke alamat komputer yang telah meminta informasi.
Frame Point-to-Point Protocol – PPP
Ada banyak protocol mengikuti format set tertentu untuk tujuan yang 
berbeda di jaringan. Format yang umum digunakan oleh PPP adalah Link 
Control Protocol dan authentication protocol seperti PAP dan CHAP. 
Point-to-Point Protocol juga memiliki beragam versi disebut PPP 
multilink protocol. Protocol-protocol ini digunakan untuk mengankut 
potongan-potongan kecil data pada link.
Di antara tiga protocol, Link Control Protocol dapat menangani 
berbagai ukuran paket dan informasi. Hal ini juga mengontetikasi rekan 
pada link. Ini adalah fitur yang membantu ketika tidak ada prosedur 
otentikasi yang sedang digunakan.
PPP digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasuk
kabel serial, 
saluran telepon, 
trunk line, 
telepon seluler, jaringan radio khusus, dan serat optik seperti 
SONET. PPP juga digunakan melalui koneksi 
Akses Internet (sekarang dipasarkan sebagai “broadband”). 
Penyedia layanan Internet(ISP) telah menggunakan PPP untuk pelanggan 
dial-up akses ke 
Internet, karena paket IP tidak dapat dikirimkan melalui jalur 
modem sendiri, tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, 
Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan 
Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA), paling sering digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk membangun a 
Digital Subscriber Line (DSL) koneksi internet layanan dengan pelanggan.
| 
Arsitektur PPP | 
| 
 | 
 | 
 |  | 
|  |  |  | 
| 
PPP enkapsulasi | 
|  |  |  | 
|  |  |  |  | 
|  | 
FRAME RELAY
            Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada 
layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada
 beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi 
komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan
 di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan 
aplikasi suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area 
network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. 
Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk 
menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame
 relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.
Fitur Frame Relay
Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:
-          Kecepatan tinggi
-          Bandwidth Dinamik
-          Performansi yang baik/ Good Performance
-          Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)
Perangkat Frame Relay
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari endpoint (PC, server, 
komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame
 relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, 
router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi 
dua kategori yang berbeda:

DTE: Data Terminating Equipment
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat 
internetworking. Perangkat DTE ini mencakup endpoint dan perangkat akses
 pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.
DCE: Data Communication Equipment
DCE adalah perangkat internetworking pengontrol carrier. 
Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat 
di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang 
dimulai oleh perangkat DTE.
Prinsip Kerja Frame Relay
- Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang 
memuat DLCI (Data-link Connection Identifier) sebagai jalur pada tujuan 
suatu Frame. Jika suatu jaringan mempunyai masalah yang menangani frame 
tersebut, baik yang disebabkan masalah jaringan maupun kemacetan, maka 
frame tersebut akan dibuang.
- Frame-Relay membutuhkan laju kesalahan yang rendah (low error rate) 
untuk mencapai hasil kerja baik. Suatu jaringan tidak dapat melakukan 
koreksi masalah terhadap jaringan, maka frame-relay butuh protocol 
diatas nya melakukan koreksi kesalahan tersebut untuk menjaga suatu 
frame yang akan ditansmisikan.
- Koreksi kesalahan yang dilakukan protocol-protocol lapisan lebih 
tinggi tidak akan efektif ditinjau dari segi penundaan pemrosesan packet
 data yang memakan delay waktu. Maka dari itu suatu jaringan harus 
meminimumkan pembuangan suatu frame.
Virtual Circuit (VC) Frame Relay :
Pengantar Virtual Circuit (VC)
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame 
relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan 
terdiri dari satu koneksi fisik antara endpoint dengan lainnya, 
melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. 
Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah 
dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara
 dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran 
informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):
Switched Virtual Circuit (SVC)
Permanent Virtual Circuit (PVC)
Switched Virtual Circuit (SVC)
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang 
digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati 
jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC:

Empat status pada SVC :
Call setup
Data transfer
Idling
Call termination
Status SVC
Call Setup

Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk.
Data Transfer

Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).
Idling

Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti.
Call Termination

Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus.
Permanent Virtual Circuit (PVC)

PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan 
permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui 
jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari 
awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus 
menerus seperti dedicated point-to-point circuit.
Perbandingan PVC vs SVC
PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah 
dibandingkan leased line. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus 
(disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status call setup 
dan termination. Hanya terdapat 2 status :
Data transfer
Idling
Format Frame Frame Relay
Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame 
Relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah 
sebagai berikut:

-          Flags – menandakan awal dan akhir sebuah France
-          Address – terdiri dari DCLI (data link connection 
identifier), Extended Address (EA), C/R, dan Congestion control 
informatif
- DLCI Value – menunjukkan nilai dari â€Å“data link connection 
identifier. Terdiri dari 10 bit pertama dari â€Å“Address field/alamat.
- Extended Address (EA) – menunjukkan panjang dari â€Å“Address field, yang panjangnya 2 bytes.
- C/R – Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini.
- Congestion Control – Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay.
-          Data – terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi.
-          FCS – (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.
Pendeteksi Error pada Frame Relay
Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, 
tetapi Frame Relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah 
error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses 
seperti ini disebut :
- Cyclic redundancy check (CRC)
Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema yang mendeteksi dan
 membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error 
(Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) 
diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer).
Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan atau organisasi.
Jaringan Publik 
Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment 
(DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan 
telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain 
jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat 
jaringan Frame Relay.
Jaringan Private 
Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan 
jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame
 Relay diteruskan melalui interface Frame Relay pada jaringan data. 
Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai 
(seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau untuk 
aplikasi video-teleconferencing).
SWITCHING
- 1.       Circuit Switching
Dalam WAN yang menggunakan teknik circuit swicthing, bila ada dua 
host yang akan berkomunikasi maka circuit (jalur) harus terlebih dahulu 
dibangun sebelum paket data akan dikirimkan ke host tujuan. Contoh yang 
bisa kita lihat adalah pada jaringan telepon (PSTN), dimana kita harus 
mendial nomor-nomor tertentu sebelum melakukan penggilan. Mendial 
nomor-nomor tersebut sebenarnya adalah proses membuat circuit dari satu 
telepon ke telepon lain. Setelah circuit tersambung barulah kita dapat 
berbicara di telepon.
Jika pesawat  telepon diganti dengan komputer yang akan mengirimkan 
data, maka digunakalah modem yang juga akan mendial nomor-nomor 
tertentu. Circuit yang telah dibangun akan menghubungkan komputer 
pengirim dengan tujuan dan tidak dapat digunakan oleh komunikasi dari 
host-host lain. Jika circuit switching ini yang digunakan untuk 
komunikasi data komputer yang terkadang trafficnya sangat padat, namun 
terkadang juga “idle” maka circuit switching tidaklah efisien. Jika tiba
 dalam keadaan “idle” maka dalam circuit akan menganggur. Karena hanya 
dapat digunakan oleh dua host untuk komunikasi end to end (circuitnya 
tidak dapat dishare dengan pengguna lain) maka komunikasi WAN dengan 
circuit switching sangatlah mahal.

Contoh jaringan yang menggunakan teknik circuit swithcing adalah PSTN dan ISDN
- 2.       Packet Switching
Berbeda dengan circuit swithcing yang harus membangun jalur (circuit)
 terlebih dahulu, maka di teknik packet switching, tidak perlu membangun
 jalur terlebih dahulu. Jalurnya telah dibangun lebih awal. Packet 
switching memungkinkan sebuah jalur digunakan bersama-sama dengan 
pengguna lain (shared network). Jika terjadi keadaan “idle” jalur tadi 
masih dapat dimanfaatkan oleh user lain. Saya menggambarkannya dengan 
lingkaran berwarna-warni yang merujuk ke penggunaan sebuah jalur secara 
bersama-sama antar pengguna lain. Dalam packet switching, setiap packet 
bisa saja menempuh jalan yang berbeda-beda (yang diswitch adalah packet)
 untuk mencapai tujuan.

Untuk menghubungkan host pengirim dan tujuan digunakanlah route  yang
 disebut virtual circuit (VC). VC merupakan logical circuit antara kedua
 host tersebut. VC dapat dibagi menjadi dua yaitu:
–              PVC (Permanent Virtual Circuit), circuit yang dibangun 
secara permanen (tetap) antara dua host, umumnya digunakan untuk 
mengirimkan data yang konstan.
–              SVC (Swicthed Virtual Circuit), circuit yang dibangun 
jika memang sedang dibutuhkan (on demand). Digunakan jika data yang 
dikirimkan tidak konstan. Dalam SVC terdapat tiga tahapan penggunaan, 
yaitu circuit establishment, data transfer, and circuit termination. 
Circuit akan di terminate (diputus) jika tidak ada lagi data yang akan 
dikirimkan.
MATERI PEMBELAJARAN DIAGNOSA WAN SEMESTER 2
Dynamic Routing
- Pengertian
Dynamic routing atau routing dinamis adalah teknik routing dengan 
menggunakan beberapa aplikasi networking yang bertujuan menangani 
routing secara otomatis. dapat berubah otomatis jika topologi jaringan 
berubah. Dynamic routing ini lebih mudah daripada menggunakan routing 
statis dan default, akan tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses 
di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
- Autonomous System
Sebelum membahas lebih dalam Dynamic Routing kita harus mengetahui 
Autonomous System (AS). Autonomous System atau yang disingkat AS 
merupakan suatu kelompok yang terdiri dari satu atau lebih IP Prefix 
dimana kelempok tersebut terkoneksi dan dijalankan oleh satu atau lebih 
operator jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan 
dengan jelas.
Sebuah Autonomous System memiliki dua buah mekanisme routing yaitu 
intradomain routing  dan interdomain routing. Intra domain routing 
merupakan mekanisme routing yang dilakukan di dalam sebuah AS sedangkan 
inter domain routing adalah mekanisme routing yang dilakukan diluar 
antar As agar bias berhubungan satu sama lain.
Berikut adalah contoh topologi Autonomous system :

Berdasarkan gambar diatas dapat dianalogikan bahwa sebuah AS 
merupakan sebuah universitas. Misalkan AS65303  merupakan sebuah 
universitas maka dalam AS65303 mempunyai kebijakan/protokol sendiri agar
 diantara jaringan yang berada di dalam AS65303 dapat melakukan koneksi,
 protocol tersebut yang disebut Intra domain routing agar diantara suatu
 badan dengan badan yang lain di dalam AS tersebut dapat terhubung. 
Badan tersebut dalam jaringan nyata merupakan sebuah router.  Sedangkan 
AS65303 memiliki sebuah badan yang terkoneksi juga dengan AS lain misal 
AS65202 , protocol seperti ini yang disebut Inter domain routing. Jadi 
antar universitas tersebut dapat melakukan koneksi.
Konsep munculnya Autonomous System untuk mengantisipasi perkembangan 
jaringan yang terus bertambah besar, struktur jaringan internet yang 
berbentuk hierarki maka internet dibagi dalam suatu autonomous system 
(AS). Setiap AS memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi 
routing sendiri. Protokol yang digunakan untuk pertukaran 
informasi dalam AS adalah Interior Routing Protocol (IRP). Hasil 
pengumpulan informasi routing ini kemudian disampaikan AS lain dalam 
bentuk reachability information. Reachability information yang 
dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi mengenai jaringan-jaringan 
yang dapat dicapai melalui AS tersebut dan menjadi indicator 
terhubungnya AS ke internet.
Perbedaan antara Intra Domain Routing dan Inter Domain Routing
Intradomain Routing
•         Routing ini berjalan dalam sebuah Autonomous System
•         Mengabaikan Internet di luar Autonomous System tersebut, 
jadi hanya memperhatikan koneksi yang berada dalam Autonomous System 
saja.
•         Protokol yang biasa digunakan dalam  Intradomain routing adalah Interior Gateway Protocol atau IGP
•         Protokol yang populer digunakan untuk Intra Domain Routing adalah
–        RIP : Routing Information Protocol menggunakan distance vector merupakan protocol sederhana dan sudah lama digunakan.
–        OSPF : Open Shortest Path First menggunakan algoritma shortest path dan lebih baik dari protokol RIP
Interdomain Routing
•         Routing ini berjalan antar Autonomous System
•         Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi Autonomus System
•         Normalnya dalam Interdomain routing terdapat sebuah 
dedicated router pada tiap Autonomous System yg berfungsi menangani 
trafik interdomain.
•         Protokol yang biasa nya digunakan  interdomain routing adalah Exterior Gateway Protocol atau EGP
•         Protokol routing:
–        EGP : Exterior Gateway Protocol
–        BGP : 
Border Gateway Protocol merupakan protocol yang sifat nya lebih baru.
- Routing Protokol
Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing 
protocol mengijinkan routerrouter untuk sharing informasi tentang 
jaringan dan koneksi antar router. Routing Protocol adalah protocol yang
 digunakan dalam dynamic routing. Secara umum, dynamic routing protocol 
terbagi atas tiga kategori:
- 1.     Distance Vector
Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan 
jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop saja (hop 
count) untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat 
network tujuan. Routing protocol ini tidak bisa menganalisis bandwidth. 
Yang tergolong kategori ini antara lain RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior
 Gateway Routing Protocol). Secara umum, yang tergolong dalam kategori 
ini adalah routing protocol klasik.
- 2.     Link-state
Link-state merupakan routing protocol yang lebih modern dibanding 
distance vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop count juga 
melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain 
dalam menentukan the best path-nya dalam aktivitas routing. Contohnya 
adalah Open Shortest Path First (OSPF).
- 3.     Hybrid
Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat routing protocol 
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang merupakan 
pengembangan dari IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco 
ini bersifat proprietary, hanya akan berfungsi optimal jika seluruh 
device router yang digunakan bermerk cisco. Kategori ini diklaim 
memiliki kelebihan yang ada baik pada Distance Vector dan juga 
Link-State.
- Aktifitas Dynamic Router Protokol
- 1.     Automatic Network Discovery
Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network 
discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk 
membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan 
menggunakan routing protokol yang sama. daripada mengkonfigurasi router 
secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya
 dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap 
jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.
- 2.      Maintaining routing tables
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update
 dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak
 hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik 
juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia 
(jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai 
keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic 
routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router 
yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan
 dari seorang admin jaringan.
- IP routing dinamic
Ada beberapa routing dinamic untuk IP,dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :
- 1.      RIP
RIP : Routing Information Protocol.  Distance vector protocol – 
merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah 
hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk 
mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai  15 hop. Broadcast 
di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga 
integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.

RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif
 setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan  
cara terbaik ke sebuah network remote,  tetapi RIP secara default 
memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan, yaitu 15, 
berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada 
jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link
 WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router.
RIP v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di 
jaringan harus menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak
 mengirim update dengan informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 
menyediakan sesuatu yang disebut prefix routing, dan bisa mengirim 
informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route. Ini 
disebut classless routing.
Rip terbagi 2  yaitu:
-  rip versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop 
terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul 
routing.
-  rip versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop 
terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list 
routing.
RIP memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
- METRIC: Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop 
count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN 
yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
- > Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah  loop pada jaringan.
- Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur  classless routing.
Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya :
router(config)#router rip
Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network address, berikut perintahnya :
router(config-router)#networknetwork_id
Sebagai contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :

Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
- 2.     OSPF

OSPF : Open  Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan 
kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke 
jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan 
jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika 
terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan
 oleh sejumlah vendor jaringan.  Jika Anda memiliki banyak router, dan 
tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, 
jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah 
jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu 
yg disebut route redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing 
protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra.
 Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan 
dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur 
terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing 
IP saja.
- 3.     IGRP

IGRP: IGRP merupakan  distance vector  IGP. Routing distance vector 
mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama 
distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus 
mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan  routing 
update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya.
Isi dari informasi routing adalah:
- Identifikasi tujuan baru,
-  Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. 
IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini 
advertise semua jaringan dalam AS.
Kunci desain jaringan IGRP adalah:
- Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
- Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
- Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. 
Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan 
kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. 
Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan 
algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan 
routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah 
diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih  
komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai 
jalur terbaik dengan karakteristik sebagai berikut:
-  Protokol Routing Distance Vector,
- Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability,
-  Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
Tujuan dari IGRP yaitu:
- Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
-  Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
-  Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
-  Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
-  Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
- 4.     EIGRP

EIGRP: EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah 
routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering 
disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya 
bisa digunakan sesama router cisco saja.
EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, 
karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, 
yaitu: distance vector dan link 
state.EIGRP
 dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya
 pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur 
manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL 
(Diffusing-Update Algorithm) dalam menentukannya.
EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya:
- neighbor table,
- topology table,
-  routing table
EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
- Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
- Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
- Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
- Menggunakan  Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
- 5.     BGP

BGP : Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat  BGP 
merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi
 data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan
 pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke
 sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi 
dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang 
membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan 
IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior
 Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway 
protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan 
lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP.
VPN
- Pengertian
VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara 
aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, 
dengan menggunakan internet atau jaringan umum lainnya untuk melakukan 
transmisi data paket secara pribadi, dengan enkripsi Perlu penerapan 
teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, 
tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap 
dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk 
menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
Menurut IETF, Internet Engineering Task Force, VPN merupakan suatu 
bentuk private internet yang melalui public network (internet), dengan 
menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet. 
Hubungan ini dibangun melalui suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2
 node.
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat privat mengapa 
disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara 
fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut privat karena 
jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya privat yang tidak semua 
orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan publik 
atau internet namun sifatnya privat, karena bersifat privat maka tidak 
semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh 
karena itu diperlukan keamanan data
- Cara Kerja
Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang 
berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira 
seperti ini
internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client
bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan 
jaringan internet maka seperti ini: Komputer A <—> VPN Clinet 
<—> Internet <—> VPN Server <—> VPN Client <—> 
Komputer B
Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.
Pertama-tama VPN Server harus dikonfigurasi terlebih dahulu kemudian 
di client harus diinstall program VPN baru setelah itu bisa 
dikoneksikan. VPN di sisi client nanti akan membuat semacam koneksi 
virtual jadi nanti akan muncul VPN adater network semacam network 
adapter (Lan card) tetapi virtual. Tugas dari VPN Client ini adalah 
melakukan authentifikasi dan enkripsi/dekripsi.
Setelah terhubung maka nanti ketika Client mengakses data katakan client ingin membuka situs 
Google.com.
 Request ini sebelum dikirimkan ke VPN server terlebih dahulu dienkripsi
 oleh VPN Client misal dienkripsi dengan rumus A sehingga request 
datanya akan berisi kode-kode. Setelah sampai ke server VPN oleh server 
data ini di dekripsi dengan rumus A, karena sebelumnya sudah 
dikonfigurasi antara server dengan client maka server akan memiliki 
algorith yang sama untuk membaca sebuah enkripsi. Begitu juga sebaliknya
 dari server ke Client.
Keamanan Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan 
keamanan dan untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak 
diketahui karena yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. 
Dengan ada enkripsi dan dekripsi maka data yang lewat jaringan internet 
ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain yang 
terhubung ke server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka 
enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client yang terhubung. 
Enkripsi dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan 
dibaca sehingga keamananya terjamin. Untuk menjebol data si pembajak 
data harus melalukan proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang 
tepat dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa menggunakan super
 computing untuk menjebol dan tentunya tidak semua orang memiliki PC 
dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, 
agen-agen FBI atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca
 data-data rahasia yang dikirim melaui VPN.
- Fungsi VPN
Teknologi VPN memiliki tiga fungsi utama, di antaranya adalah :
– Confidentially (Kerahasiaan) Teknologi VPN merupakan teknologi yang 
memanfaatkan jaringan publik yang tentunya sangat rawan terhadap 
pencurian data. Untuk itu, VPN menggunakan metode enkripsi untuk 
mengacak data yang lewat. Dengan adanya teknologi enkripsi itu, keamanan
 data menjadi lebih terjamin. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap 
data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum 
tentu dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. 
Jadi, confidentially ini dimaksudkan agar informasi yang ditransmisikan 
hanya boleh diakses oleh sekelompok pengguna yang berhak.
- Data Integrity (Keutuhan Data) Ketika melewati jaringan internet, 
sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. 
Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap 
isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak 
seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data
 mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan.
- Origin Authentication (Autentikasi Sumber) Teknologi VPN memiliki 
kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim 
data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap 
semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya. 
Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses 
autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang 
dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data
 yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain.
IP Multicast
- Pengertian
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang 
digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam 
sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang 
ditujukan ke sebuah alamatmulticast akan diteruskan oleh router ke sub 
jaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi 
“listening” terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke 
alamat multicasttersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk 
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk 
beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 
1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang 
alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224
.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Prinsip yang digunakan pada transfer data biasa di internet 
ialah Unicasting. Artinya, untuk setiap client, dikirmkan satu paket 
data khusus. Jika server hendak menangani sepuluh client , maka server 
akan sepuluh kali mengirimkan paket data tersebut. Untuk aplikasi siaran
 di internet, pendekatan ini menjadi mubazir, karena server mengirimkan 
data yang sama berkali kali ke sekian banyak client.
Pendekatan berikutnya ialah broadcasting. Yang dimaksud dengan 
broadcasting ialah mengirimkan paket ke alamat broadcast dari suatu 
network. Akibat dari proses ini, satu paket yang dikirim oleh Multicast 
Server akan didengar oleh semua komputerpada network tujuan. Komputer 
yang membutuhkan paket tersebut akan mengambilnya, dan komputer yang 
tidak membutuhkan paket tersebut akan membuangnya setelah memrosesnya 
terlebih dahulu. Pendekatan ini sedikit lebih efisien dibandingkan 
dengan unicasting , jika ditinjau dari jumlah data yang dikirim. Namun 
inefisiensi terjadi dalam hal lain , server pengirim paket tidak peduli 
ada tidaknya client yang menginginkan paket data multimedia ini di 
network yang bersangkutan. Hal ini juga merupakan beban bagi jaringan.
Untuk mengatasi hal ini, digunakan prinsip IP multicasting. IP 
multicasting mengabungkan keuntungan dari dua konsep diatas. Paket data 
dikirimkan kepada sekelompok client yang memang membutuhkannya . Dengan 
cara ini ,data multimedia dikirimkan secara efisien melalui jaringan 
internet. Semakin banyaknya client tidak akan membebani server, karena 
server hanya mengirimkan satu paket untuk semua client. Dan client yang 
tidak membutuhkan paket multicast, tidak akan menerima paket ini , 
sehingga client tak perlu memproses paket yang tak dibutuhkannya.
- Cara Kerja
IP multicast bekerja dengan cara yang sama seperti televisi dan 
radio. Jika kita ingin mendengar siaran dari stasiun televisi tertentu, 
kita memilih frekwensi tertentu tempat siaran televisi tersebut memancar
 . Hal yang sama terjadi pada 
multicasting , hanya saja kali 
ini komputer dibuat hanya mendengar pakat data dengan IP address 
tertentu yang khusus digunakan untuk keperluan multicasting. Untuk dapat
 mendengar paket multicast dari server tertentu, komputer penerima 
memerintahkan card ethernet agar \”
mendengarkan\” paket dengan IP address tertentu , tempat server memancarkan datanya.

Pihak pemancar yang harus mengumumkan terlebih dahulu ada tidaknya 
siaran ini agar client mengetahui ada tidaknya suatu siaran yg 
dipancarkan dengan IP address tertentu. Server multicast biasanya 
mengumumkan jadwal siarannya menggunakan protokol yang dinamakan SDP ( 
Session Description Protocol). Dengan menggunakan protokol ini , 
diumumkanlah informasi penting diantaranya :
- Nama dan deskripsi acara,
- Jadwal acara ini
- Tipe media yang digunakan ( Video, Audio, Teks )
- IP address dan nomor port yang digunakan.
Informasi ini kemudian di pancarkan menggunakan IP address tertentu 
(dedicated) yang memang disediakan untuk keperluan ini. Client multicast
 tinggal mendengarkan informasi ini saja.
Setelah mengetahui acara apa saja yang hendak dipancarkan, komputer client kemudian 
mendaftar ke
 router multicast yang bersangkutan. Dengan proses pendaftaran ini, 
multicast router mengetahui ada client di networknya yang berminat 
mendengarkan siaran tertentu. Proses pendaftaran ini dilakukan melalui 
protokol yang dinamakan IGMP (Internet Group Management Protocol ).
- Multicast Backbone
Multicast adalah metoda komunikasi pada LAN yang menghubungkan satu 
pengirim data dengan sekelompok penerima data. Multicast memungkinkan 
hanya satu paket data yang dikirimkan kepada satu kelompok penerima, 
tanpa bergantung pada banyaknya penerima data tersebut. Pengguna 
jaringan multicast di Internet bergabung dalam suatu jaringan raksasa 
bernama Mbone (Multicast Backbone)
Saat ini , Network Terbesar yang menjalankan prinsip multicasting di 
Internet disebut sebagai Multicast backbone , disingkat Mbone. Mbone ini
 merupakan jaringan virtual di internet yang terdiri dari beberapa 
\”multicast island\” (network berukuran kecil dan sedang yang 
menjalankan protokol IP multicasting). Jika hubungan antara network ini 
melaui jaringan yang non multicast, paket multicast yang dikirim ke 
network tujuan dengan dibungkus dalam bentuk paket Unicast. Hal ini 
disebut sebagai tunnelling.
- Protokol IP Multicast
Jika antara kedua jaringan sudah dijalankan protokol routing 
multicast, tunneling tak perlu dilakukan. Beberapa protokol routing yang
 umum dipakai untuk multicasting ialah: DVMRP (Distance Vector Multicast
 Routing Protocol), PIM (Protocol Independent multicast) dan MOSPF 
(Multicast OSPF) .
- Distance Vector Multicast Routing Protocol (DVMRP)
DVMRP adalah multicast routing protocol yang menyediakan mekanisme 
yang efisien untuk koneksi data yang dikirimkan ke group dalam suatu 
jaringan internet.Protokol ini secara periodik mengirimkan dua 
informasi ke router tetangga :
- Jarak hop berikutnya , metric hop berikutnya.
- Tujuan hop berikutnya yang akan ditempuh.
Distance vector secara periodic mengirimkan tabel routing ke router 
yang terdekat. Ketika router mengalami putus koneksi (down) , router 
distance vector akan mempelajari perubahan jalur atau tabel tersebut 
masih ada pada jalur link tersebut sampai pada waktu tertentu. Jika 
waktu yang diperlukan untuk menunggu respon dari router yang menerima 
kiriman tabel routing melebihi waktu yang telah ditentukan maka router 
itu akan dihapus pada tabel routing router tersebut. Router yang 
terdekat akan mengirimkan informasi perubahan dari jalur melalui 
broadcast.Waktu yang diperlukan untuk semua router didalam mengubah tabel routing dinamakan konvergen. Konvergen didalam 
distance vector meliputi :
- Setiap router menerima informasi routing yang baru.
- Setiap router mengupdate table routing.
- Setiap router mengupdate metric tabel routing dengan informasinya sendiri (menambah hop).
- Setiap router membroadcast semua informasi ke router yang terdekat.
Proses konvergen didalam distance vector memerlukan waktu yang lama ,
 hal ini dikarenakan setiap router mengupdate table routing mereka 
sendiri. Hal inilah yang akan mengakibatkan waktu yang lama. Akibat dari
 ini akan mengakibatkan tidak terdistribusinya table routing ke router 
terdekatnya. Protokol distance vector merupakan protokol algoritma 
routing yang memilih jalur berdasarkan jumlah hop yang paling 
kecil.Hop
 merupakan jumlah router yang akan dituju sebelum paket data itu sampai 
ke alamat tujuan.Protokol distance vector mengirimkan paket informasi 
table routing mereka ke router yang terdekat.
- OSPF
OSPF yang artinya Open Shortest Path 
First.OSPF
 ini merupakan protocol link-state. Di dalam OSPF terdapat metode 
penggabungan datebase link melalui penggunaan perbedaan subnet mask , 
penggabungan beberapa rute-rute menjadi satu masukan rute di dalam 
database. Seperti misalnya jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , 
penggabungan rute akan menjadi 192.168.0.0 dengan subnet mask 
255.255.0.0. Di dalam konfigurasi OSPF itu sendiri terdapat semacam 
area-area (seperti Autonomous System) sebagai level tingkatan yang tidak
 digunakan pada protokol. Router yang semua interfacenya terhubung ke 
dalam satu area dinamakan router internal. Router yang hanya terhubung 
dengan backbone dinamakan router backbone. Roouter yang terhubung dengan
 area yang berbeda disebut router batas area (area border router).
-  Algoritma Multicast Routing
Beberapa algoritma telah diusulkan untuk membangun jaringan multicast
 di mana paket-paket multicast dapat dikirimkan ke titik tujuan. 
Algoritma ini dapat digunakan dalam penerapan protokol multicast 
routing.
- Flooding
Algoritma flooding yang telah telah digunakan pada protokol seperti 
OSPF adalah teknik yang paling sederhana untuk mengirimkan data 
multicast ke router pada sebuah jaringan. Pada algoritma ini, ketika 
router menerima paket multicast maka router pertama-tama akan mengecek 
apakah paket tersebut pernah sampai ke router atau paket tersebut untuk 
pertama kalinya sampai ke router. Jika pertama kali, maka router akan 
meneruskan paket tersebut ke semua interface, kecuali ke interface asal 
dari paket tersebut. Dengan cara ini maka diyakini semua router akan 
menerima sedikitnya satu paket.
- Spanning Trees
Pada algoritma ini, hanya ada satu active path di antara dua 
router. Ketika router menerima suatu paket multicast, router akan 
meneruskan paket ke semua jaringan yang merupakan bagian dari spanning 
tree. Informasi yang harus dijaga oleh router adalah variabel 
booleanyang menunjukkan apakah jaringan merupakan bagian dari spanning 
tree atau bukan.
- Reverse Path Broadcasting (RPB)
Algoritma RPB sering digunakan pada MBone ( Multicast Backbone). 
Algoritma ini merupakan modifikasi dari algoritma spanning trees. Pada 
algoritma ini, ketika router menerima suatu paket multicast pada link 
\”L\” dan dari sumber \”S\”, router akan memeriksa dan melihat apakah 
link “L” merupakan jalan terpendek menuju S. Jika iya, paket akan 
diteruskan pada semua link kecuali L.
- Truncated Reverse Path Broadcasting (TRPB)
Algoritma TRPB hadir untuk mengatasi kekurangan pada algoritma RPB. 
Dengan menggunakan protokol IGMP protokol, maka sebuah router dapat 
menentukan apakah anggota dari kelompok multicast ada pada subnetwork 
atau tidak ada. Jika subnetwork tidak mempunyai router yang berhubungan 
dengannya, router akan memotong spanning tree.
- Steiner Trees (ST)
Pada algoritma RPB dan TRPB, alur terpendek antara titik sumber degan
 masing-masing titik tujuan digunakan untuk mengirimkan paket multicast.
 Tetapi algoritma tersebut tidak meminimalkan penggunaan sumber daya 
jaringan.
VOIP
- Pengertian
VOIP singkatan dari Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut 
digital phone merupakan salah satu bagian dari teknologi transmisi untuk
 mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet ataupun 
packet-switched networks. Dengan menggunakan VoIP, kita dapat melakukan 
panggilan telepon melalui koneksi internet, tidak lagi menggunakan 
saluran telepon konvensional yang melakukan transmisi secara analog. 
Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk melakukan panggilan ke
 orang lain yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan 
VoIP yang dapat melakukan panggilan kepada siapa saja melalui nomor 
telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan nomor internasional.
- Protokol Voip
Voice over IP telah diimplementasikan dalam berbagai macam jalan 
menggunakan hak milik dan standar serta protokol terbuka. Contoh 
protokol jaringan yang digunakan untuk mengimplementasikan VoIP 
meliputi:
- H.323
- Media Gateway Control Protocol (MGCP)
- Session Initiation Protocol (SIP)
- Real-time Transport Protocol (RTP)
- Session Description Protocol (SDP)
- Inter-Asterisk eXchange (IAX)
Protokol H.323 adalah salah satu dari Protokol VoIP yang penerapannya
 ditemukan secara luas untuk lalulintas jarak jauh, seperti layanan 
Jaringan Area Lokal (LAN). Namun, karena perkembangan baru, protokol 
yang lebih kompleks seperti MGCP dan SIP, H.323 penyebaran semakin 
terbatas untuk membawa jarak jauh yang ada lalu lintas jaringan. Secara 
khusus, Session Initiation Protocol (SIP) telah mendapatkan penetrasi 
pasar luas VoIP.
- Cara Kerja
Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari 
speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC 
diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan 
internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. 
Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter
 yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan.
Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan 
secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog 
diubah ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), 
kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data
 analog dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan 
VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di 
pulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih 
mudah dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke 
format yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise 
daripada analog.
Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer 
terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi 
VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai sound card 
yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan software 
khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP 
satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran 
file, suara, gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya
 dalam bentuk suara.
Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk 
peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling 
berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa 
terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway 
untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog 
telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di 
kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja. 
Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa 
dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut 
komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan 
komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara 
(VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media 
komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.
- Codec
Codec adalah  kependekan  dari  compression/decompression, mengubah 
signal audio dan dimapatkan ke bentuk data digital untuk ditransmisikan 
 kemudian dikembalikan lagi ke bentuk signal audio seperti   data  
 yang   dikirim. Codec berfungsi untuk penghematan bandwidth di 
jaringan. Codec melakukan pengubahan dengan cara Sampling signal audio 
sebanyak 1000 kali per detik. Sebagai gambaran G.711 codec men-sample 
signal audio 64.000 kali per detik. Kemudian merubahnya ke bentuk data 
digital dan di mapatkan kemudian   ditransmisikan. Beberapa jenis 
rata-rata waktu men-sampling VoIP untuk codec yang sering digunakan :
• 64,000 times per second
• 32,000 times per second
• 8,000 times per second
Contoh-contoh codec :
- GSM (codec bit rate 13,2Kbps)
- iLBC (codec bit rate 15,2Kbps)
- G711 (codec bit rate 64Kbps)